Mataram NTB - Kepala Dinas Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, S. Sos., MM, memaparkan pengelolaan isu publik melalui manajemen inovasi Public Relation Command Center ( PRCC) sebagai sebuah sistem yang terpusat dalam manajemen hubungan masyarakat di NTB.
"Pengelolaan PRCC ini sudah kami lakukan sejak dua tahun yang lalu, "kata Doktor Najm sapaan Kadis Kominfotik pada BIMTEK Pelaksanaan Kebijakab Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik tentang Monitoring Isu Publik, yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kamis, (21/10/2021) di Svarga Resort Lombok-Villasa Senggigi Lobar.
Dijelaskan Doktor Najm, pengelolaan semua informasi akan terpusat dalam Public Relation Command Center (PRCC) yang berlokasi di area Media center Pemprov.
“Mulai dari pengelolaan isu, pengawasan media, trust management dalam Tim Public Relation hingga Tim Penyelaras, " terang alumni Universitas Airlangga Surabaya ini di depan peserta Via offline dan online Zoom yang diikuti Dinas Kominfo se Indonesia.
Informasi dan isu yang berkembang akan diawasi secara realtime, kemudian dengan cepat dikelola sehingga dapat diselesaikan. Semua aktifitas publik dan kinerja dinas terpantau sehingga bisa selaras dengan visi misi NTB Gemilang.
"Cara ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan partisipasin publik, sehingga membangun trash masyarakat agar ikut serta dan terlibat mensukseskan semua kegiatan masyarakat, "pinta mantan Karo Humaspro NTB.
Sehingga dari sini, Pemrov. NTB dapat menjadikan landasan dalam menentukan kebijakan dan menyelesaikan semua isu yang berkembang ditengah masyarakat. Termasuk segera mungkin mengeliminasi isu agar tidak bias dan berkembang dimasyarakat.
Hal lain juga ada aduan NTB Care, media untuk menyampaikan aduan masyarakat baik melalui aplikasi dan Media Sosial. Tim NTB Care juga memantau postingan Pimpinan daerah dan membantu menyampaikan aduan tersebut ke dinas terkait.
Dengan demikian Gubernur NTB dan Wakil Gubernur dapat memantau sistem ini. Dapat juga melihat langsung isu publik. Apalagi Gubernur NTB, salah satu tokoh yang paling aktif di medsos terutama Facebook. "Beliau kerap mempublikasikan kegiatannya di Medsos, "tambah Doktor Najm
Diakhir paparannya ia mengingatkan bahwa zaman sudah berubah, untuk menggali dan menjemput aspirasi masyarakat, sudah sulit untuk berkomunikasi 2 arah. Maka pergunakan medsos dan media online lain memberikan pelayanan kepada masyarat.
Sementara Dr. Hasyim Gautama Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kemenkominfo RI mengatakan tantangan kedepan, bagaimana dapat memprediksi Isu pubpik kedepan
"Karena menyangkut untuk menjaga kestabilan, "katanya.
Pengelolaan isu ini harus mudah dan berguna untuk di konsumsi masyarakat. Agar dapat memberikan pencerahan dan ketenangan menerima informasi.
Menariknya lagi, Praktisi Komunikasi Dr. Emilia Bassar mengakui bahwa monitoring opini dan aspirasi publik sangat penting bagi pemerintah.
"Karena dapat membantu organisasi menangkap isu publik lebih awal, belajar dari kesalahanya dan mendorong keragaman pemikiran dan pendapat dan menemukan hubungan sebab akibat, "Pungkasnya.(Adbravo)
Baca juga:
Nunung Lantik Bupati Batanghari
|